Prasarana Dan Sarana Pariwisata Di Indonesia
P
|
rasarana pariwisata adalah semua fasilitas
utama atau dasar yang memungkinkan sarana kepariwisataan dapat hidup dan
berkembangan dalam rangka memberikan pelayanan kepada wisatawan. Dari segi
Prasarana, aspek akses menuju pariwisata. seperti jalan raya. Masih banyak
Jalan raya yang rusak ringan atau pun rusak parah. Akan sangat disayangkan
apabila pariwisata sangat bagus akan tetapi akses menuju kesana para wisatawan
tidak merasa nyaman selama perjalanan, akan mengakibatkan kurang di minatinya
pariwisataan itu sendiri. dan kesuksesan sebuah pariwisata adalah ramai nya
para wisatawan yang berkunjung. Contoh lainnya seperti terminal bus, rel kereta
api atau stasiun, pelabuhan laut dan airport.
Sebagai sebuah Organisasi, Pariwisata
merupakan suatu sistem, yang mempunyai unsur-unsur yang satu sama lain saling
terkait dan berhubungan satu sama lain. Keberadaan (eksistensi) dan keeratan
hubungan unsur-unsur itu menggambarkan sampai seberapa kuat Sistem Kepariwisataan
tersebut. Apabila salah satu unsur tidak ada atau lemah, maka sudah dipastikan
kesisteman pariwisata akan terganggu atau tersendat-sendat kegiatannya.
Karenanya dalam mengelola kepariwisataan diperlukan Manajemen Pariwisata yang
betul-betul handal dan tepat sasaran.
Implikasinya, Pariwisata merupakan fenomena
yang multidimensional dan multisektoral yang harus dilihat dalam satu kesatuan
sistem, yang berada di dalam sistem yang lebih luas. Sistem kepariwisataan
dapat dilihat dari berbagai aspek:
1. Melihat pariwisata dari sisi penawaran dan
permintaan;
2. Mempunyai hubungan ketergantungan atau
keterkaitan antara destinasi dan sumber pasar yang dihubungkan dengan
transportasi.
3. Didasari oleh arus informasi yang dapat
mendorong dan memungkinkan wisatawan datang.
4. Sistem yang lain melihat keterkaitan dan
ketergantungan satu sama lain antara berbagai komponen kepariwisataan, yang tak
dapat dipisah-pisahkan sebagai satu kesatuan produk: transportasi yang
menyediakan akses, daya tarik yang menjadi faktor utama kunjungan, amenities
yang disiapkan untuk memberikan pelayanan bagi wisatawan.
5. Dilihat dalam hubungan input-output, sistem
ini berada dalam lingkungan yang lebih luas, output-nya akan tergantung bukan
hanya kepada input tetapi kepada bekerjanya faktor-faktor strategis lingkungan
dan instrumen-instrumen kelembagaan.
Salah satu komponen dari kesisteman Pariwisata
adalah Prasarana dan Sarana Kepariwisataan, yang merupakan komponen terbesar
dan paling menentukan dalam menyukseskan penyelenggaraan Pariwisata. Di dalam
komponen ini terdiri dari berbagai subsistem yang memang benar-benar perlu
mendapatkan perhatian dan penyediaan serta pemeliharaan yang seksama.
Wisatawan adalah orang yang pada umumnya
melakukan perjalanan untuk sementara waktu ke tempat atau daerah yang sama
sekali masih asing baginya. Karena jauh dari tempat tinggalnya, maka ia
memerlukan pelayanan sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya, yaitu semenjak
ia berangkat sampai di tempat tujuan, hingga ia kembali ke rumahnya. Dibutuhkan
prasarana dan sarana yang lengkap memberikan kepastian suatu kenyamanan bagi
wisatawan. Mereka terlebih dahulu ingin mengetahui:
1.
Fasilitas transportasi yang akan
membawanya dari dan ke Daerah Tujuan Wisata (DTW) yang ingin dikunjunginya.
2.
Fasilitas akomodasi, yang
merupakan tempat dimana yang bersangkutan dapat menginap sementara di DTW.
3.
Fasilitas Catering Service, yang
dapat memberikan mereka pelayanan sehubungan dengan makanan dan minumannya yang
sudah tentu sesuai dengan seleranya.
4.
Obyek dan atraksi wisata yang ada
pada DTW yang akan dikunjunginya.
5. Aktivitas Rekreasi (Recreation Activities)
yang dapat dilakukannya di DTW yang akan dikunjunginya.
5.
Fasilitas Perbelanjaan (Shopping
Facilities), dimana ia dapat membeli ataupun juga kadang-kadang juga untuk
mereparasi kamera, mencuci cetak film dan lain-lain.
6.
Fasilitas Kantor pos (Post
office), untuk pengiriman surat-surat bagi sanak keluarga, sahabat atau
instansi sehubungan dengan perjalanan yang sedang dilakukan.
7.
Fasilitas komunikasi melalui
Telephone, telex dan faxcimile serta alat komunikasi lainnya untuk pengiriman
informasi yang dibutuhkannya selama melakukan perjalanan.
Keseluruhan informasi tersebut di atas adalah
menyangkut prasarana dan sarana kepariwisataan yang harus ada atau tersedia
sebelum kita mempromosikan suatu daerah sebagai daerah tujuan wisata.
Prasarana Kepariwisataan tidak berbeda dengan
prasarana dalam perekonomian pada umumnya karena pada dasarnya kegiatan
kepariwisataan tidak bisa dilepaskan dari aspek ekonominya. Yang termasuk ke
dalam kategori prasarana umum adalah: Sistem penyediaan air bersih; Pembangkit
tenaga listrik; Jaringan jalan raya; Pelabuhan udara, pelabuhan laut; Terminal
taxi, terminal bus; Stasiun kereta api; Kapal penyeberangan; Jaringan
telekomunikasi. Sedangkan prasarana yang menyangkut kebutuhan masyarakat banyak
ialah rumah sakit, apotik, bank dan kantor pos.
Prasarana (infrastucture) kepariwisataan
adalah semua fasilitas yang tersedia serta yang memungkinkan proses
perekonomian berjalan dengan lancar sedemikian rupa, sehingga dapat memudahkan
manusia untuk dapat memenuhi keinginan dan kebutuhannya.
Sedangkan sarana kepariwisataan (tourism
superstrucures) adalah perusahaan-perusahaan yang memberikan pelayanan kepada
wisatawan, baik secara langsung atau tidak langsung dan hidup serta
kehidupannya banyak tergantung pada kedatangan wisatawan. Kita dapat membagi
atas tiga bagian yang penting sarana kepariwisataan yaitu: 1. Sarana pokok
kepariwisataan; 2.Sarana pelengkap kepariwisataan; dan 3.Sarana penunjang
kepariwisataan.
§ Sarana Pokok Kepariwisataan (Main Tourism Superstructures).
Sesuai dengan namanya, sarana ini menyediakan
fasilitas pokok yang ikut menentukan keberhasilan sesuatu daerah menjadi daerah
tujuan wisata. Banyak perusahaan yang menggantungkan hidupnya dari arus
kunjungan wisatawan, atau orang yang melakukan perjalanan wisata, baik
wisatawan manca-negara maupun wisatawan nusantara.
Termasuk juga kedalam kelompok sarana pokok
kepariwisataan itu adalah perusahaan-perusahaan yang menyediakan fasilitas
pelayanan kepada para wisatawan di tempat yang dituju: Travel Agent dan Tour
Operator; Tourist Transportation; Hotel dan akomodasi lainnya; Catering,
Trades; Obyek Wisata dan Atraksi Wisata.
Ada lagi satu kategori yaitu yang termasuk ke
dalam kategori “Subvek Sentra” perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha agar
orang merasa tertarik akan kebutuhan untuk mengadakan perjalanan atau memberi
kesempatan pada mereka untuk menikmati perjalanan apabila mereka sendiri tidak
mampu untuk berbuat demikian, yaitu:
1. Perusahaan penerbitan kepariwisataan yang
memajukan dan mempromosikan pariwisata secara umum ataupun khusus.
2. Kantor yang membiayai kepariwisataan
seperti Bank-bank Pariwisata (Travel Bank), Travel Credit, Social Tourism,
Youth Travel.
3. Asuransi Pariwisata.
§ Sarana Pelengkap Kepariwisataan (Suplementing Tourism Superstructures).
Yang dimaksud dengan sarana pelengkap ini adalah
perusahaan perusahaan atau tempat-tempat yang menyediakan fasilitas-fasilitas
untuk rekreasi yang fungsinya tidak lain hanyalah untuk melengkapi sarana
pokok kepariwisataan. Fungsi yang terpenting adalah untuk membuat agar para
wisatawan dapat lebih lama tinggal pada suatu Daerah Tujuan Wisata (DTW). Yang
termasuk dalam kategori ini adalah Sarana Olah Raga, Sarana Ketangkasan dll.
§ Sarana Penunjang Kepariwisataan (Supporting Tourism Superstructures)
Adalah perusahaan yang dapat menunjang sarana
pelengkap dan sarana pokok yang berfungsi bukan saja untuk membuat wisatawan
lebih lama tinggal tetapi yang lebih penting adalah untuk membuat wisatawan
lebih banyak mengeluarkan uangnya atau membelanjakan uangnya di tempat yang
dikunjungi. Sarana penunjang ini baik juga disediakan untuk wisatawan
wisatawan yang datang walaupun itu tidak mutlak, karena tidak semua tamu
membutuhkan pelayanan tersebut, seperti umpamanya : night club, steambaths,
dan casinos.
Ada beberapa perusahaan yang merupakan
perantara atau saluran distribusi yang tentunya memperoleh pendapatan dari
hasil komisi penjualan yang dilakukannya. Semakin banyak perusahaan yang
diwakilinya akan semakin banyak pula komisi diterimanya. Bila kita perhatikan
beberapa perantara yang bertindak dalam rantai distribusi dalam industri
pariwisata, mereka mempunyai tugas masing-masing dalam kondisi yang
berbeda-beda. Misalnya suatu Travel Agent biasanya bekerja atas dasar komisi
yang besarnya berkisar 5 % s/d 40%. Pada umumnya hotel dan akomodasi lain hanya
memberikan komisi 10% dari kamar yang dijualkannya.
Jadi komisi hanya 10% dari harga kamar yang
terjual saja, sedangkan dari penjualan makan dan minuman tidak diberikan
komisi. Komisi yang lebih besar biasanya diberikan kalau pihak hotel dalam
persaingan sehingga mereka berebutan mendapatkan tamu. Kalau dalam keadaan yang
demikian, maka pihak Travel Agent tinggal pilih, logis bila ia akan lari ke
hotel yang memberikan komisi yang lebih tinggi.
Disamping sarana dan prasarana seperti yang
telah diuraikan diatas, masih ada berbagai macam bentuk usaha (tourism
business) yang ada dalam kegiatan kepariwisataan, baik sebagai distributor
maupun perantara, antara lain:
·
Tour Operator: Yaitu suatu badan
usaha yang merencanakan dan menyelenggarakan paket wisata (packet tour) yang
dijual, baik yang dijual sendiri maupun melalui retail Travel Agent lainnya.
Dalam industri pariwisata Tour Operator biasa juga disebut sebagai manufacture
karena menciptakan dan menghasilkan paket wisata yang siap jual pada wisatawan.
Tetapi ada pula yang menyebutnya sebagai wholesaler yang bertindak sebagai
pedagang besar yang menjual paket wisata pada para retailer Travel Agent atau
perantara lainnya.
·
Tour Operator-retailer: Adalah
Tour Operator biasa, tetapi selain tugasnya sebagai Tour Operator ia juga
bertindak sebagai pengecer (retailer) melalui retail outlet atau by Mail order.
Contohnya, Neckermann di Jerman yang mempunyai outlet atau retail 150 retail
Outlet dan WAGON-LITS di Perancis yang memiliki kira-kira 400 outlet di seluruh
dunia. Di Indonesia yang dapat disamakan dengan ini adalah NITOUR yang banyak
mempunyai cabang di daerah-daerah tujuan wisata.
ü Direct Mail: Adalah cara penjualan secara langsung kepada konsumen
dengan mengirimkan brosur tentang paket wisata yang telah dipersiapkan dengan
baik. Biasanya dilakukan oleh suatu Tour Operator, seperti halnya dengan
Neckermann di Jerman.
ü Producer Retailer: Adalah suatu bentuk perusahaan terpadu / integrasi
di mana beberapa perusahaan inudstri pariwisata bergabung bersama, soperti: Travel
Agent, Transportasi, Hotel, Restoran dan lain-lain. Secara bersama mereka
membentuk retail outlet yang berfungsi untuk melakukan penjualan. Contoh yang
paling terkenal adalah Club Mediterranea di Eropa dan sepanjang Laut Tengah.
ü Institutional Selling: Adalah salah satu bentuk sales dari suatu Tour
Operator yang bertugas menjual paket wisata secara langsung pada lembaga,
kantor-kantor, jawatan, Bank, departemen departemen dan perusahaan asuransi.
Jadi sasarannya adalah kelompok formal dalam masyarakat dan tidak secara
individu.
ü New Mass Outlets: Adalah bentuk lain dari perusahaan yang menjualkan
paket wisata melalui new mass outlet seperti: super market, hypermarket, toko
buku, apotik, toko obat, toko alat alat olah raga, pelabuhan udara, stasion
dan terminal atau pada arcade di hotel- hotel.